Ini Tanggapan DPRD, Harga Beras Naik di Babel

  • Bagikan

BabelHits.com. Pangkalpinang – Harga bahan pokok terkhusus beras mengalami kenaikan, akibat dampak El Nino yang terjadi di Indonesia selama beberapa bulan ini, menjadi perhatian Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi.

Seperti diungkapkan Beliadi, bahwa kenaikan bahan pokok di Babel saat ini cukup mengkhawatirkan. Oleh karna itu, dibutuhkannya gerakan pertanian yang kuat sedari dini, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kelangkaan pangan di masa yang akan datang.

“Ini baru El Nino tiga bulan saja, Babel sudah mengalami kenaikan harga beras dan bahan pokok dapur luar biasa tinggi, ini harus jadi perhatian, jangan enjoy dengan keadaan sekarang, antisipasinya sudah harus dimulai agar kedepan tidak kelabakan,” kata Beliadi, Kamis, 14 September 2023.

Beliadi melanjutkan langkah antisipasi yang dimaksud misalnya peralihan konsumen total menjadi semi produsen, dan berujung pada swasembada. Sehingga jika swasembada telah diterapkan dan terjadi inflasi, maka kenaikan harga yang terjadi juga dapat dirasakan oleh petani yang ada di Babel.

“Jika tidak melangkah ke swasembada, saat ada situasi tertentu terhentinya pasokan kebutuhan pokok dari luar, sudah pasti Babel bisa terancam karena tidak memiliki kekuatan pangan sendiri,” ungkap Politisi Gerindra ini.

“Bisa-bisa terjadi chaos pangan di Babel, ini bahaya sekali,” ujarnya.

Apalagi berdasarkan informasi yang diterima saat ini, lanjut Beliadi, negara India tidak akan mengekspor beras keluar negeri. Sedangkan petani di Jawa dan Sumatera yang gagal panen, akibat El Nino ini.

Ditambah lagi, negara Vietnam dan Thailand diketahui telah meneken kontrak dengan negara-negara lain, sehingga kemungkinan besar Indonesia tidak akan dapat jatah lagi dari negara-negara tersebut,

“Dan ini dikhawatirkan akan berdampak terhadap masyarakat khususnya di daerah kepulauan,” jelas Beliadi.

“Otomatis Babel akan kena imbasnya, karena masih mengharap suplay beras, bawang, dan lain-lainnya dari luar,” terangnya.

Penyuluhan kepada petani, ditambahkan Beliadi dari pemerintah daerah harus lebih gencar lagi, sehingga program yang dimaksud dapat berjalan dan lahan-lahan sawah yang tidak termanfaatkan dengan baik, dapat sesegera mungkin di optimalkan.

“Bila perlu siapkan stimulus cadangan untuk petani alih profesi untuk biaya hidup mereka saat menunggu panen, agar orang tidak takut bertani dan strategi rekayasa harus disiapkan untuk ini,” imbuh perwakilan rakyat asal Belitung Timur ini.

“Prediksi-prediksi kedepan sudah harus di olah dengan matang agar tidak terjadi kelangkaan pangan di Babel, jika keadaan diluar kendali,” tukasnya.

Diketahui seperti di Kota Pangkalpinang, harga beras kemasan 5 kg yang biasanya Rp68 ribu naik sebesar Rp13.600 per kg hingga Rp14.400 hingga mencapai Rp72 ribu.

Tak hanya itu, kenaikan harga beras juga terjadi di Pulau Belitung, Kabupaten Belitung dan Belitung Timur, masyarakat biasanya membeli Rp65 ribu per kemasan 5 kg, tiba-tiba saat hendak membeli lagi naik menjadi Rp80 ribu per kemasan 5 kg. (***)

 

 

 

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *